Limbah Industri Nanas Bisa Suburkan Tanah
JAKARTA - Sejumlah buah
tropis Indonesia memiliki nilai ekspor yang sangat tinggi. Salah satunya adalah
nanas yang tidak hanya diekspor dalam bentuk buah tapi juga olahan. Sayang,
hasil olahan tersebut menghasilkan banyak limbah.
Namun, mahasiswa S-3 Universitas
Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Susila Herlambang, berhasil mengolah limbah
industri nanas untuk menyuburkan tanah. Dia menyatakan banyak sentra industri
pengolahan nanas yang tumbuh dan tersebar di berbagai tempat di Indonesia.
Tetapi, dari berbagai industri pengolahan nanas berpotensi menghasilkan produk
sampingan yakni limbah.
“Sisa pengolahan nanas akan
menjadi masalah jika menumpuk dan dibiarkan begitu saja. Misalnya saja di PT
Great Giant Pinapple, salah satu sentra perkebunan nanas di Lampung. Industri
tersebut setiap harinya memproduksi limbah hingga 424 ton dari pengolahan jus
nanas kaleng untuk ekspor," tutur Susila, seperti dikutip dari situs UGM,
Senin (17/11/2014).
Dari proses pengelolaan nanas
hingga menjadi mill juice nanas menimbulkan berbagai limbah. Mulai limbah dari
penghancuran tanaman setelah tidak berbuah sebesar 200 ton per hari hingga
limbah dari batang tanaman nanas untuk diproses menghasilkan enzim bromelin
sebesar 40 ton per hari.
"Selanjutnya, limbah mill
juice dari perasan kulit dan tongkol daging nanas sebesar 4 ton per hari. Lalu
limbah kotoran sapi padatan 40 ton per hari dan cairan 120 meter kubik per hari
serta limbah tapioka 20 ton per hari," papar dosen Fakultas Pertanian
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta itu.
Menurut Susila, pengelolaan
limbah organik segar dan limbah pengalengan nanas sebagai bahan pembenah tanah
ultisol bisa menjadi solusi terhadap permasalahan tersebut. Penggunaan berbagai
kombinasi bahan limbah organik segar dan pengalengan nanas pada ketebalan tanah
diharapkan dapat meningkatkan kesuburan tanah.
"Hasil penelitian
menunjukkan penggunaan berbagai kombinasi limbah nanas segar dan pengalengan
terbukti mampu meningkatkan kandungan karbon dalam tanah. Melalui pemberian
bahan organik segar dapat meningkatkan kadar karbon tanah dari 20 persen
menjadi 28,40 persen pada ketebalan 0-15 cm di Ultisol perkebunan nanas,"
tutur Susila.
Menurut saya dengan cara berfikir
kreatif kita dapat mencari solusi untuk penanggulangan limbah industri.
Sebagaimana salah satu contoh diatas, limbah industri dapat juga dimanfaatkan
untuk menyuburkan tanah. Selain itu kita juga harus mencari cara bagaimana agar
limbah yang berserakan bisa menjadi manfaat bagi orang banyak. seperti misalnya
memilah sampah plastik agar bisa di daur ulang, dan digunakan untuk kebutuhan
lain seperti lemari plastik, hiasan, gantungan baju, dan lainnya. lalu memilah
sampah organik untuk dijadikan sumber listrik seperti yang sudah di lakukan di
australia dan negara maju lainnya, selain itu smpah organik juga bisa dijadikan
pupuk.
Super sekali gan
BalasHapus